-->
Oleh: Rofinus Emi Lejap
Kotoran sapi atau feses sapi dan
sisa makanan sapi dapat diolah menjadi pupuk. Ada kotoran sapi dari sapi di
kawasan padang rumput dan kotoran dari sapi-sapi di kandang, Kotoran sapi di
padang membutuhkan kerja ekstra keras untuk mendapatkannya, diban-dingkan dengan
kotoran dari sapi-sapi yang dikandangkan.
Pupuk yang berasal dari kandang
sapi merupakan pupuk padat yang banyak mengandung air dan lendir. Pupuk kandang
selain dapat menambah ketersediaan unsur-unsur hara bagi tanaman. Selain itu kotoran sapi juga mengembangkan kehidupan
mikroorganisme di dalam tanah. Mikroorganisme yang berperan mengubah kotoran dan
sisa-sisa tanaman menjadi humus yang diserap oleh akar tanaman.
Unsur kotoran sapi dan sisa
makanan dicampur dengan tanah, tanpa pasir dan kerikil, dan diaduk dua sampai
tiga kali, dengan jarak waktu satu hingga dua minggu. Pencampuran itu untuk
menambah jumlah pupuk dengan ketersediaan unsur hara. Bila sudah dianggap
campuran sudah merata, pupuk dimasukkan di dalam karung-karung sebelum
dianggkut ke pertanian.
Pupuk kandang yang sudah siap
digunakan apabila tidak terjadi lagi penguraian oleh mikroba. Pupuk kandang
dapat diberikan sebagai pupuk dasar, yakni dengan cara menebarkan secara merata
di seluruh lahan. Pada tanaman sayuran yang ditaman per lubang seperti kol dan
sawih putih, pupuk kandang diisi langsung pada setiap lubang yang akan
ditanami.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar