Jumat, 12 Oktober 2012

Kambing

-->


Sumber: Wikipedia

Kambing merupakan binatang memamah biak yang berukuran sedang. Kambing ternak (Capra aegagrus hircus) adalah subspesies kambing liar yang secara alami tersebar di Asia Barat Daya (daerah "Bulan sabit yang subur" dan Turki) dan Eropa. Kambing liar jantan maupun betina memiliki tanduk sepasang, namun tanduk pada kambing jantan lebih besar.
Umumnya,kambing mempunyai jenggot, dahi cembung, ekor agak ke atas, dan kebanyakan berbulu lurus dan kasar. Panjang tubuh kambing liar, tidak termasuk ekor, adalah 1,3 meter - 1,4 meter, sedangkan ekornya 12 sentimeter - 15 sentimeter. Bobot yang betina 50 kilogram - 55 kilogram, sedangkan yang jantan bisa mencapai 120 kilogram. Kambing liar tersebar dari Spanyol ke arah timur sampai India, dan dari India ke utara sampai Mongolia dan Siberia. Habitat yang disukainya adalah daerah pegunungan yang berbatu-batu.
Di alam aslinya, kambing hidup berkelompok 5 sampai 20 ekor. Dalam pengembaraannnya mencari makanan, kelompok kambing ini dipimpin oleh kambing betina yang paling tua, sementara kambing-kambing jantan berperan menjaga keamanan kawanan. Waktu aktif mencari makannya siang maupun malam hari. Makanan utamanya adalah rumput-rumputan dan dedaunan.
Perkembangbiakan
Kambing berkembang biak dengan melahirkan. Kambing bisa melahirkan dua hingga tiga ekor anak, setelah bunting selama 150 hingga 154 hari. Dalam setahun, kambing dapat beranak sampai dua kali.
Jenis-jenis kambing
Kambing Kacang
Kambing kacang adalah ras unggul kambing yang pertama kali dikembangkan di Indonesia. Badannya kecil. Tinggi pada yang jantan 60 sentimeter hingga 65 sentimeter, sedangkan yang betina 56 sentimeter. Bobot pada yang jantan bisa mencapai 25 kilogram, sedang yang betina seberat 20 kilogram. Telinganya tegak, berbulu lurus dan pendek. Baik betina maupun yang jantan memiliki dua tanduk yang pendek.
Kambing Etawa
Kambing Etawa didatangkan dari India yang disebut kambing Jamnapari. Badannya besar, tinggi yang jantan 90 sentimeter hingga 127 sentimeter dan yang betina hanya mencapai 92 sentimeter. Bobot yang jantan bisa mencapai 91 kilogram, sedangkan betina hanya mencapai 63 kilogram. Telinganya panjang dan terkulai ke bawah. Dahi dan hidungnya cembung. Baik jantan maupun betina bertanduk pendek. Kambing jenis ini mampu menghasilkan susu hingga tiga liter per hari. Keturunan silangan (hibrida) kambing Etawa dengan kambing lokal dikenal sebagai sebagai kambing "Peranakan Etawa" atau "PE". Kambing PE berukuran hampir sama dengan Etawa namun lebih adaptif terhadap lingkungan lokal Indonesia.
Kambing Jawarandu
Kambing Jawarandu merupakan kambing hasil persilangan antara kambing Etawa dengan kambing Kacang. Kambing ini memliki ciri separuh mirip kambing Etawa dan separuh lagi mirip kambing Kacang. Kambing ini dapat menghasilkan susu sebanyak 1,5 liter per hari.
Kambing Saenen
Kambing Saenen berasal dari Saenen, Swiss. Baik kambing jantan maupun betinanya tidak memliki tanduk. Warna bulunya putih atau krem pucat. Hidung, telinga dan kambingnya berwarna belang hitam. Dahinya lebar, sedangkan telinganya berukuran sedang dan tegak. Kambing ini merupakan jenis kambing penghasil susu.

Rabu, 10 Oktober 2012

Harga Pupuk Kandang Sapi

-->
Oleh: Rofinus Emi Lejap

Kotoran sapi dapat dimanfaatkan dalam berbagai kebutuhan manusia, di antaranya:
Pertama dijadikan pupuk kandang sapi dan...
Kedua sebagai gas yang dialirkan melalui pipa ke dapur sebagai bahan bakar alternatif

Harga pupuk kandang sapi
Satu ekor sapi dapat menghasilkan 15 kg kotoran sehari,
maka bila punya 5 ekor sapi di kandang, sudah mengeluarkan 75 kg kotoran.

Harga pupuk kandang sapi amat bervariasi,
tetapi pada umumnya Rp 2.500,- sampai Rp 5.000,- per tiga kg.
atau
Rp 750,- sampai Rp 1.500,- pe kg.

Tetapi para penjual pupuk kandang sapi biasanya tidak menjual per kg, melainkan sudah dikemas dalam karung nilon dengan takaran 3kg, 5 kg dan 10 kg.

Pupuk kandang sapi

Jumat, 28 September 2012

Pupuk Organik

--> -->


Padi yang dipupuk dengan pupuk organik

Pupuk organik yaitu pupuk yang berasal dari pelapukan tanaman, sisa makanan hewan, kotoran hewan dan sisa makanan manusia. Pupuk organik digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah

Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen, limbahternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan sampah rumah yang tidak mengandung besi, kaleng, plastik dan sabun atau bahan kimia.

Penggunaan pupuk diperkirakan sudah dimulai sejak manusia mengenal cara bercocok tanam.  Penggunaan pupuk secara primitif untuk memperbaiki kesuburan tanah, mulai dikenal dalam kebudayaan tua di daerah aliran sungai Nil, sungai Euphrat, sungai Indus, di daratan Cina, dan di daerah Amerika Latin.

Pohon Kaliandra
Lahan-lahan pertanian yang terletak di sekitar aliran-aliran sungai tersebut sangat subur karena menerima endapan lumpur yang kaya hara melalui banjir yang terjadi setiap tahun. Di Indonesia, pupuk organik sudah lama dikenal para petani. Mereka menanam tanaman yang daun atau seluruh bagian tanaman bisa menjadi pupuk, seperti pohon turi, lamtoro, krotolaria dan kaliandra.

Tetapi pada zaman modern kebanyakan petani lebih suka menggunakan pupuk buatan pabrik. Alasan mereka, pemakaiannya praktis, jumlahnya jauh lebih sedikit dari pada pupuk organik, cepat memberikan dampak pada tanaman, harganyapun relatif murah, dan mudah diperoleh.

Kebanyakan petani sudah sangat tergantung pada pupuk buatan, sehingga dapat berdampak negatif terhadap perkembangan produksi pertanian. Tumbuhnya kesadaran para petani akan dampak negatif penggunaan pupuk buatan terhadap lingkungan telah membuat mereka beralih dari pertanian yang mempunyai ketergantungan pada pupuk anorganik ke pertanian organik.

Bahan pembuat pupuk organik
  1. Kotoran hewan misalnya kotoran; sapi, kambing, kuda, kerbau,ayam dan itik.
  2. Sampah dapur, misalnya; sisa sayuran, buah-buahan busuk dan sisa makanan
  3. Daun-daun pohon, misalnya; lamtoro, kaliandra, dan turi.
  4. Tanaman menjalar misalnya; batang kacang-kacangan dan putri malu.
  5. Limba pabrik yang tidak mengandung bahan kimia, seperti limba pabrik tahu dan tempe, ampas tebu dan ampas kelapa.

Pupuk Kotoran Hewan

Kotoran hewan yang dikandangkan dapat dijadikan Pupuk kandang. Hewan yang kotorannya sering digunakan untuk pupuk kandang adalah kambing, sapi, domba, dan ayam. Pupuk kandang mengandung unsur hara. Pupuk kandang padat dan cair banyak mengandung unsur fosfor, nitrogen, kalium, kalsium, magnesium, belerang, natrium, besi, dan tembaga. Kandungan nitrogen dalam urine hewan ternak tiga kali lebih besar dibandingkan dengan kandungan nitrogen dalam kotoran padat. 

Pupuk Hijau

Pupuk Hijau
Pupuk hijau adalah pupuk organik yang berasal dari tanaman atau berupa sisa panen. Bahan tanaman ini dapat dibenamkan pada waktu masih hijau atau setelah dikomposkan. Sumber pupuk hijau dapat berupa sisa-sisa tanaman (sisa panen) atau tanaman yang ditanam secara khusus sebagai penghasil pupuk hijau, seperti sisa–sisa tanaman, kacang-kacangan, dan sisa tanaman sayuran.

Jenis tanaman yang dijadikan sumber pupuk hijau mengandung hara yang relatif tinggi, terutama nitrogen. Pupuk hijau bermanfaat untuk meningkatkan kandungan bahan organik dan unsur hara di dalam tanah, sehingga terjadi perbaikan sifat fisika, kimia, dan biologi tanah, yang selanjutnya berdampak pada peningkatan produktivitas tanah dan ketahanan tanah terhadap erosi.

Pupuk Kompos
Kompos merupakan sisa bahan organik yang berasal dari tanaman, hewan, dan limbah organik yang telah mengalami penguraian atau proses dekomposisi atau fermentasi. Jenis tanaman yang sering digunakan untuk kompos di antaranya jerami, sekam padi, tanaman pisang, gulma, sayuran yang busuk, sisa tanaman jagung, dan sabut kelapa.
Bahan dari ternak yang sering digunakan untuk kompos di antaranya kotoran ternak, urine, pakan ternak yang terbuang, dan cairan biogas. Tanaman air yang sering digunakan untuk kompos di antaranya ganggang biru, gulma air, eceng gondok, dan azola.
Beberapa kegunaan kompos adalah:
  1. Memperbaiki struktur tanah.
  2. Memperkuat daya ikat agregat (zat hara) pada tanah berpasir.
  3. Meningkatkan daya tahan dan daya serap air.
  4. Memperbaiki drainase dan pori - pori dalam tanah.
  5. Menambah dan mengaktifkan unsur hara.
Kompos digunakan dengan cara menyebarkannya di sekeliling tanaman. Kompos yang layak digunakan adalah yang sudah matang, ditandai dengan menurunnya temperatur kompos. 

Humus

Daun dan pembusukan tanaman
Humus adalah material organik yang berasal dari degradasi ataupun pelapukan daun-daunan dan ranting-ranting tanaman yang membusuk (mengalami dekomposisi) yang akhirnya mengubah humus menjadi (bunga tanah), dan kemudian menjadi tanah.

Bahan baku untuk humus adalah dari daun ataupun ranting pohon yang berjatuhan, limbah pertanian dan peternakan, industri makanan, agro industri, kulit kayu, serbuk gergaji (abu kayu), kepingan kayu, endapan kotoran, sampah rumah tangga, dan limbah-limbah padat perkotaan.

Humus merupakan sumber makanan bagi tanaman, serta berperan baik bagi pembentukan dan menjaga struktur tanah. Senyawa humus juga berperan dalam pengikatan bahan kimia toksik dalam tanah dan air. Selain itu, humus dapat meningkatkan kapasitas kandungan air tanah, membantu dalam menahan pupuk anorganik larut-air, mencegah penggerusan tanah, menaikan aerasi tanah, dan juga dapat menaikkan fotokimia dekomposisi pestisida atau senyawa-senyawa organik toksik. Kandungan utama dari kompos adalah humus. Humus merupakan penentu akhir dari kualitas kesuburan tanah, jadi penggunaan humus sama halnya dengan penggunaan kompos.***

Senin, 17 September 2012

Membuat Pupuk Kandang

--> 
Lubang pupuk kandang
Membuat pupuk yang terdiri dari kotoran hewan dan campuran jerami serta campuran lain dibutuhkan suatu teknik agar menghasilkan pupuk yang berkualitas.


1.  Membuat Lobang Kotoran Sapi, Kambing atau Ayam Secara Terbuka 
a.  Buat lubang dengan ukuran 2,5 x 2 x 0,75 yang dekat kandang sapi, kandang kambing atau kandang ayam. 

b.  Buat galangan dari tanah di sekeliling tempat pembuatan pupuk kandang untuk mencegah masuknya air atau rembesan air ke dalam tumpukan kotoran hewan.

c.       Buat naungan sederhana berupa atap dari bahan yang murah seperti daun kelapa atau dedaunan kering lainnya untuk mencegah masuknya air dari atas pada waktu hujan.

d.      Kotoran hewan dari kandang dan sisa pakan ditimbun ke dalam lubang yang telah disediakan.

e.       Setiap bulan kotoran hewan dan jerami yang mulai membusuk dibalik. Bagian jerami yang tidak hancur dikeluarkan dari dalam lubang.

f.        Pupuk kandang dibiarkan selama sekitar 3 bulan.

g.       Kotoran yang sudah menjadi pupuk dipindahkan kedalam karung-karung atau media penyimpanan lain yang mudah diangkut.

h.       Pupuk sudah dapat digunakan untuk memupuk tanaman.

2.  Teknik Pembuatan Pupuk Kandang Secara Tertutup.

a.   Tentukan suatu lokasi di sekitar kandang yang dapat dijadikan sebagai tempat pemendaman kotoran hewan. 

b.   Pada tempat yang telah ditentukan tersebut digali sebuah lubang dengan ukuran 2,5 x 2 x 0,75 meter atau sesuai kebutuhan. Dalamnya tidak boleh lebih dari 1,0 m agar tidak mengalami kesulitan waktu mengeluarkan pupuk.

c.   Sekeliling dinding lubang tempat penampungan pupuk kandang dibuat penahan dari plastic, papan atau batu bata atau bahan lain untuk  dapat mencegah terjadinya rembesan air dari bagian luar lubang. 

d.   Lantai lubang tempat penampungan pupuk kandang jangan disemen, tetapi dibiarkan saja tetap dari tanah agar air dari kotoran sapi dapat merembes kebawah tanah.

d.  Kotoran hewan dan sisa pakan yang hendak ditimbun dalam lubang sebaiknya tidak mengandung ranting-ranting karyu yang tidak dapat membusuk, untuk mencegah adanya rayap di dalam pupuk.

e.   Kotoran hewan dan sisa-sisa pakan ditimbun kedalam lubang dan setelah penuh (jangan terlalu penuh keatas) lubang ditutup dengan tanah bekas galian setebal 30 cm.

f.    Buat naungan sederhana berupa atap dari daun kelapa, daun enau ataupun dari dedaunan kering lainnya.

g.   Dibiarkan selama sekitar 3 bulan dan setelah itu barulah dipindahkan ke dalam media penyimpanan untuk di bawa ke ladang pertanian.(Rofinus Emi Lejap)

PUPUK KANDANG SAPI

 -->
-->



Kotoran sapi atau feses sapi dan sisa makanan sapi dapat diolah menjadi pupuk. Ada kotoran sapi dari sapi di kawasan padang rumput dan kotoran dari sapi-sapi di kandang, Kotoran sapi di padang membutuhkan kerja ekstra keras untuk mendapatkannya, diban-dingkan dengan kotoran dari sapi-sapi yang dikandangkan.

Pupuk yang berasal dari kandang sapi merupakan pupuk padat yang banyak mengandung air dan lendir. Pupuk kandang selain dapat menambah ketersediaan unsur-unsur hara bagi tanaman.  Selain itu kotoran sapi juga mengembangkan kehidupan mikroorganisme di dalam tanah. Mikroorganisme yang berperan mengubah kotoran dan sisa-sisa tanaman menjadi humus yang diserap oleh akar tanaman.

Unsur kotoran sapi dan sisa makanan dicampur dengan tanah, tanpa pasir dan kerikil, dan diaduk dua sampai tiga kali, dengan jarak waktu satu hingga dua minggu. Pencampuran itu untuk menambah jumlah pupuk dengan ketersediaan unsur hara. Bila sudah dianggap campuran sudah merata, pupuk dimasukkan di dalam karung-karung sebelum dianggkut ke pertanian.  

Pupuk kandang yang sudah siap digunakan apabila tidak terjadi lagi penguraian oleh mikroba. Pupuk kandang dapat diberikan sebagai pupuk dasar, yakni dengan cara menebarkan secara merata di seluruh lahan. Pada tanaman sayuran yang ditaman per lubang seperti kol dan sawih putih, pupuk kandang diisi langsung pada setiap lubang yang akan ditanami.***